Rabu, 05 Juni 2013

Verbum Panis (covered by unit 4)


Video ini sengaja diambil saat latihan koor bersama, di kapel STIKes Santa Elisabeth Medan. Lagu yang kami nyanyikan adalah lagu verbum panis yang sedikit kami improvisasi (walaupun jadinya agak sedikit aneh). Peserta dari koor ini adalah :
  1. Maria Yuliatris
  2. Hensanya Sidabutar
  3. Donda Yustika Simbolon
  4. Nova Cintya Tinambunan
  5. Theresia Dwi Astuti
  6. Lenni Anta Manik
  7. Pitri Malona Rajagukguk
  8. Laura Damayanti Sitorus
  9. Ika Mariani Nainggolan
  10. Sonya Kristina Tamba
  11. Hariani Tumanggor
  12. Ester Sonaria Nadeak
  13. Nelly Ambarita
  14. Lastri Tambunan
  15. Berliana Hutapea
  16. Devi Erlitna Ginting
  17. Miliani Saragih
  18. Helviana Siagian
  19. Riris Situmorang
  20. (gak tau namanya...maaf ya)
Tolong beri komentar setelah mendengarkan...

PILIHAN

Dia diharuskan untuk membuat pilihan setiap waktunya. Masing - masing pilihan itu mempunyai keuntungan dan kerugian. Karena itu dia diharapkan untuk memiliki sudut atau cara pandang yang benar - benar bisa membuat suatu pilihan itu membawa dampak yang baik untuk kehidupan. Jika hal tersebut demikian adanya, mengapa dia dan beberapa kaumnya harus mengeluh? bukankah semua hal yang terjadi itu merupakan hasil dari pilihan mereka?

Saat ini dia merasa bahwa waktunya di tempat ini sudah semakin sedikit. Dia bingung harus memilih untuk merasa senang ataukah sedih. Kadang memang dia tidak perlu membuat pilihan dalam hidup ini, Kadang dia juga dapat memilih untuk menghindar sejenak dari segala hal yang bisa membuat kehidupan ini menjadi suatu hal yang menakutkan. Tetapi, itu bukanlah jalan keluarnya, karena hidup ini memang pilihan. Jadi dia lebih memilih untuk bahagia, walaupun sebenarnya dia merasa sedih.

Medan, 05 Juni 2013
@Kamar 34

Senin, 21 Januari 2013

?

Medan, 21 Januari 2013

Pagi itu matahari masih malu - malu untuk menunjukkan keperkasaannya karena banyaknya sang mega yang berlomba - lomba untuk memamerkan kemolekannya. Sepertinya hari ini akan turun hujan pikirku. Sambil menunggu datangnya pasien, aku mengingat kembali kejadian yang terjadi tadi malam. Aku menolong seorang ibu untuk melahirkan setelah menunggu selama 12 jam. Sesuatu yang luar biasa telah terjadi. Jujur, aku orang yang tidak terbiasa untuk bersabar karena menurutku hanya akan membuang waktu, tapi pada kesempatan kali ini, Tuhan benar - benar telah membantuku.Beberapa hari telah berlalu semenjak kejadian itu. Dan yang menjadi masalah untuk saat ini adalah "perasaan". Aku bingung dengan diriku sendiri. Bagaimana bisa aku merasa bosan untuk menolong partus padahal masih sedikit ibu yang kutolong?.

Minggu, 20 Januari 2013

Yang Pertama di Tahun 2013

Medan, 21 January 2013

Hai..
Happy New Year!
Sedikit aneh rasanya untuk muncul kembali setelah vakum beberapa saat. Yah, memang di tahun 2013 ini, saya mempunyai jadwal kegiatan yang amat sangat padat. Menjadi mahasiswa semester akhir mungkin membuat saya sedikit kewalahan untuk mengatur segala kegiatan yang akan dan harus saya ikuti. ASKEB & SOAP menjadi menu makan malam yang rutin disajikan, plus KTI yang harus segera dikerjakan. Semuanya seolah - olah menjadi jadwal rutin yang harus dijalani. Lelah? Itu sudah pasti tapi ada pepatah yang mengatakan "bersakit - sakit dahulu, bersenang - senang kemudian". I believe it so i try to enjoy it and make it easy.

M.Yuliatris
@Klinik Mariana



Sabtu, 29 September 2012

DAUR ULANG MEJA BELAJAR ^,^

Minggu, 30 September2012

Dear brain,
Besok udah UTS. Berarti harus mulai persiapan dari sekarang ( harusnya dari kemaren - kemaren, tapi sibuk banget untuk pesta kaul kekal jadi gak sempat deh ). Salah satu persiapan yang kami ( i'm with my adex - adek kamar 37 ) lakukan adalah mendaur ulang meja untuk belajar. Awalnya itu bukan meja belajar, tapi tempat piring kotor. Ini alat dan bahan yang kami gunakan.

gambar 1. Alat dan bahan

Sayang, gak da gambar meja itu sebelum didaur ulang. Tapi gak apa - apalah, masih ada gambar waktu proses daur ulangnya.


gambar 2. Si abang lagi ngukur meja ( bener gak yah )

gambar 2. Ida lagi membuat desain..( halah....mau mendaur ulang aja pake ada desainnya )

gambar 3. Pengorbanan segulung isolasi demi daur ulang meja belajar.


gambar 4. Si abang lagi menokoi ( entah apa bahasa indonesianya pkoknya itulah artinya ) paku payung. Anak asrama juga punya paku payung loh. Hahaha..itu dari si susi sakoikoi ( ney anak mau kuliah atau jadi tukan bangunan?? perlu ditanyakan)


gambar 6. Menempel - nempel bagian yang perlu ditempel biar kelihatan rapi. Semuanya lagi nempel - nempel kecuali si Risna. Dia nengok - nengok mana yang gak rapi. Maklum, dah kelaparan kali dia jadi gak kuat lagi.

gambar 7. Ida lagi merapikan sampul untuk meja ( meja disampul juga ea wkwkw ...)

gambar 8. Risna lagi memberi pengarahan ma susi sakoikoi .

gambar 9. Tinggal pemolesan terakhir..si abang lagi ngerapiin rambut. haha..abang - abang ngerapiin rambut..

gambar 10. Setelah selesai mendaur ulang, foto - foto yukz.... ini versi muka jelek...

gambar 11. ini versi muka cantik. Tapi kok gak ada bedanya ya....




gambar 12. Yeeeeee!!!!!! meja belajar hasil daur ulang siap dipakai. OK?

Demikianlah kronologi daur ulang ini kami buat. Semoga ini bisa dinikmati oleh semua orang. terutama bagi mereka yang benar - benar ingin menggunakan meja ini sebagai tempat untuk belajar. Doakan kami untuk ujian besok. Semoga semuanya tetap ceriia seperti hari ini.







Minggu, 02 September 2012

The Pictures

Foto pertama kita setelah lama berada di STIKes Santa Elisabeth Medan.


Teman, masih ingatnya kalian waktu foto ini diambil? Ya, benar sekali. Ini foto waktu kita masih tingkat I. Waktu itu kita masih lengkap , masih polos dan gak banyak cengkuneknya (kalau sekarangkan dah berubah) Hhehehe...eitzz tunggu dulu. Walaupun kita semua dah berubah, tapi gak apa - apalah. Gak semua perubahan itu membawa dampak yang buruk. Dan semoga semua itu dah jadi kenangan yang indah. Iyakan teman ?


Foto bersama setelah pulang rethreat

Foto ini diambil setelah turun dari bis sepulang rethreat dari maranatha. Tetap eksis walaupun banyak kali bawaan yang dibawa (maklumlah, anak asrama sekali - kali keluarnya jadi harus bawa oleh - oleh buat adek. Cucu belum datang jadi lumayan. Bisa ngirit dikit). Sebenarnya foto ini hampir aja gak jadi diambil karena semua dah keburu pulang, mau istirahat. Tapi berkat kerja sama yang baik, akhirnya semuanya bisa terlaksana. Terima kasih kepada fotografer kita yang tercinta, suster Odilia yang senantiasa mengabadikan momen - momen kenangan kita saat rethreat.



From Arienda


Kemarin, aku menyempatkan diri untuk membuka kembali blog kami ( confeito.wordpress.com ), dan aku benar - benar tersentuh membaca tulisan Arin (salah satu temanku, info selengkapnya baca di blog kami). Ini sengaja ku copas,karena aku punya pemikiran yang sama dengannya.

"Dulu alasan kita membuat blog ini sebagai tempat untuk kita saling tukar cerita dan kabar di saat kita jauh, di saat berbicara menjadi susah untuk mengungkapkan rasa. Tidak peduli siapapun yg akan membaca ruang kita ini. Pastinya kita tau resiko apa yg akan kita terima saat kita memutuskan untuk menulis di ruang ini. Dan aku yakin kita berempat terlalu pintar untuk memilah dan memilih hal-hal yg mau kita tulis di sini.
Ini ruang kita. Kita punya hak penuh untuk menulis apapun di sini. Tanpa memkirkan tanggapan orang lain terhadap hal, kalimat, kata ataupun huruf yg kita coretkan di sini. Karena kita menulis untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain yang menuntut kesempurnaan. Tapi aku gak tau apa yg terjadi sama aku. Mungkin ini bawaan sifatku. Setelah blog ini lebih mudah ditemukan (Inang yang tau alasannya) aku jadi memikirkan bagaimana tanggapan orang lain nanti. Aku benci saat aku punya pikiran yg seperti ini. Ini ruang kita. Terserah kita mau menulis apapun di sini. Aku harus belajar untuk membuang pikiranku itu. Kita yang tau diri kita dan hanya kita yang berhak menilai diri kita sendiri."
#ARIENDA#

Pada awal membuat blog ini, aku banyak mempertimbangkan banyak hal. Seperti halnya arin yang takut mengenai tanggapan orang tentang blog ini, aku juga punya perasaan seperti itu dan aku juga membenci saat - saat dimana perasaan itu mulai muncul. Tapi kembali lagi ke awal. This is my place! Mungkin memang banyak kekurangannya, tapi itu bukan berarti semuanya penuh dengan kekurangan. Berusaha membuka diri untuk menerima segala hal itu, karena semuanya itu merupakan batu pijakan untuk lebih baik lagi.


Maria